lundi 1 juin 2015

pondering on expression, expression orale en parole, menimbang analisa expressi kata-kata


updated 2 june 2015
Pondering a good conduct, good behavior in daily action, conversation.

What to observe? in human expression, when human speaking,
how to honor and perceive some one's sentence?
Be aware that a sentence can sentence the speaker.
let us see clearly and examine, a good manner in conversation, sharing, discussion, expression, teaching, transmission, ....etc.
Be aware, useless say the same thing twice, except repetition with new information (renovation), or underlying with more essential information.
Simplicity contain essential and efficiency.

As master or guide in speaking, take in mind the image a cyprus tree : christmas tree, from root strait to the sky without many development in horizontal branches. Strait to the point, a point with light. Determination, from root up to sky-light.
Let's examine the steps in speaking.

  1. Step 1: speaking for exposing a clear data without being colored by one's emotion. Speak clearly to describe a reality, a given data. description without intervention.
  2. Step 2: speaking for giving more information, added information, interpretation, giving meaning, intention of words or sentences, finding determinant or essential words in a speech/sentence.
  3. Step 3: To propose an answer if there are question. To propose a solution if there are problem.
  4. Step 4: To indicate what is needed for a solution of a problem.
  5. Step 5: To explain or to propose the way to do.
  6. Step 6: To determine/ to indicate the aim, the goal.
  7. Step 7: To explain the criteria of satisfaction, right or wrong. The why and/ or the because.
To know / understand others is wisdom, to know oneself is awareness, illumination, self mastering action.
Your word is your mirror.
Listen twice and speak ones.
Say essential efficiently !
Be aware of emotional explosive energy of life, it can produces 3 ways to hell: anger, lust, greed, its can lead us into ignorant. If emotional energy is necessary, let it be used as painters mastering colorful colors. Be in totally yet detached free, with inner smile, please ! 


petit reflexion, contemplation sur être ou ne pas être, et comment?
quel sont les bases et les références à considérer pour une bonne expression orale/parole? dans une conversation, discussion, réunion, assemblé, création en commun, meeting, ..... bref, partout où la parole devenu notre ambassadeur de notre pensée, de notre idée, de notre envie, de notre opinion ...etc.
être simple, rime avec l'essentielle et l'efficacité.
Image d'une arbre, le sapin, peut nous donner un guide pour canaliser le flux de notre parole de racine au ciel vers la lumière éclairante, à éviter de faire des phrases qui se développe  en branchage horizontale égarant le sujet principale/ l'axe essentielle à honorer. Regard vigilante face aux mots qui bourdonnent comme des mouches au tour de notre tête. Cela peut créer le branchage et ramification déséquilibrant, perte de temps, parler inutilement.
l'arbre: notre maitre.
étape à surveiller dans l'expression orale:
  1. description, en claire, sans ajoute en trop en couleur émotionnelle. étaler les données, tel quel.
  2.  si nécessaire, accompagner d'un explication éclairante, accroitre le sens des données, le sens d'un mot, l'intention dune phrase.
  3. pro-poser une réponse s'il y a question, ou une solution d'un problème.  
  4. énumérer les moyens nécessaires, ce dont on a besoin.
  5. expliquer comment faire, comment résoudre un problème, comment répondre une question.
  6. bien formuler le but, destination. A prévoir et savoir que ce but n'est qu'une étape parmi tant d'étape.
  7. quel sont les critère de satisfaction, critère de bonheur. 
Etre vigilant, à ne pas perdre la conscience en soi qui mène à l'état ignorant, à éviter :
1. colère explosive perdre le maitrise de soi.
2. la convoitise
3. avarice .

 Connaitre les autres qui nous entourent (humain, animale, végétaux, minéraux, la vie sociale, ville, etc.) c'est une voie de sagesse, connaitre soi-même c'est une sagesse élargir (illumination, modérément ). 
Votre paroles, votre miroir.
2 oreilles et 2 yeux une bouche, entendre 2 fois (de dehors et de dedans), voir 2 fois pour parler 1 fois. Car une fois la parole est dit, hmmm, on ne peut pas gommer/retirer. 
Sagesse, message, fruit de l'âge, cristal d'expérience, lumière de soi.
Soleil à réveiller, intérieurement. L'âge ne diminue jamais.



............
merenungkan kebajikan BUDHI PEKERTI dalam pergaulan, dalam pembicaraan, dalam bersikap dikehidupan sehari hari.

Suluh tuntunan berbicara menginti-sari, bayangkan pohon cemara sebagai guru penuntun.  Menjurus ketujuan. Tak banyak bercabang horsontal, tetapi lurus menjurus mengangkasa keatas menuju cahaya, dari akar kelangit, sederhana, singkat dan jitu mengena sasaran.




Didalam mengamati orang berbicara, dan juga bila berbicara, marga Tribuana menyuguhkan beberapa patokan, tahap tahap yang harus disadari:
  1. tahap pertama adalah membeberkan kenyataan sebersih mungkin, tanpa emosi, dengan bentuk penggambaran suasana, keadaan, memperinci unsur penentu dalam permasalahan atau pkok pembicaraan. Perlu diingat, kemarahan, keangkuhan, kerendahan hati akan mampu mengkabut suasana/keterangan.
  2. tahap kedua , pembicara mulai memilih kata-kata tertentu untuk dikembangankan nanti sebagai pangkal jawaban dari pertanyaan atau persoalan yang ada tersirat. Sikap menerangkan dengan memberi penjelasan dari maksud kata, maksud kalimat.
  3. tahap ketiga, mengusulkan jawaban bila ada pertanyaan, atau menghatur/mengemukakan penyelesaian persoalan yang ada dalam pokok pembicaraan.
  4. tahap keempat, memerinci apa sarana yang diperlukan untuk menyelesaikan persoalan.
  5. tahap kelima, menerangkan cara melakukan penyelesaian persoalan.
  6. tahap keenam, menjelaskan tujuan.
  7. tahap ketujuh, membeberkan apa unsur kepuasan, benar salahnya tujuan, 
Baik diingatkan kediri, bahwa mengerti hadirin adalah marga kebijaksanaan, ini untuk mencegah pengulangan atau pembeberan/menerangkan apa yang sudah jelas, atau apa yang telah dimengerti/diketahui oleh hadirin/pendengar. 
Karena itu cari tahu siapa yang diajak bicara, mengerti pengetahuannya, ilmunya, kedalaman pengertian pengetahuan mereka;
Mengerti diri sendiri, adalah kesadaran yang mulia mencerah menyinar menerangi lingkungan.

Orang kecil, miskin, picik banyak meminta (bergantung) pada orang lain, orang agung bijaksana dan kaya (kaya materi dan kaya ilmu luhur pekerti) hanya akan meminta pada dirinya sendiri.

Amati, mereka yang cenderung menejek/merendahkan orang lain, telah merendahkan nilai dirinya.

Cegahlah diri untuk mengucapkan pengulangan kalimat yang sama, atau menerangkan yang sudah jelas diketahui oleh pendengar/hadirin, karena itu membuang waktu, kecuali pengulangan untuk memperjelas lebih dalam, lebih jauh, lebih lengkap menerang.

Marga kebijaksanaan perlu dihormati dan dimekarkan dalam berexpressi.

Awas awas, kata-kata bisa menghukum pengucapnya. Kata kata yang keluar dari mulut, tak mungkin ditarik lagi; Orang ramah bisa memaafkan, tapi kata terucap tak bisa memaafkan. Karena itu ambillah pelajaran dari dua telinga satu mulut, mendengar dua kali (dari dalam dan dari luar) mengucap satu kali. Timbang timbang dengan tenang dan mendalam sebelum mengucap. 

Kejernihan pikiran, kejernihan diri, menjernih expressi kata-kata. Ketinggian dan kedalaman akar ilmunya menentukan kwalitas kemanusiaan.

Expressi kata membawa nasib. Bagaimana keterangannya, ???
pikir berkata
kata berbuah aksi/gerakan bisa menjadi pekerjaan, 
aksi yang bila diulang tiap hari sebagai pekerjaan atau latihan akan membina kebiasaan.
Alah bisa karena biasa.
kebiasaan menempa mengukir watak.
watak membawa mengendarai nasib.

Kata-katamu adalah cerminmu. Cermin kematangan, cermin kedewasaan, cermin nilai kemanusiaan, cermin pendidikan, cermin tata susila, cermin diri....hidup-mati;

Semua yang kita lakukan dihidup ini, akan mencermin bagaimana persiapan memati diri, semoga diamat-amati dengan teliti dan cermat.
Kata terucap, tak bisa dihapus, karma tercatat oleh kala/waktu. 
Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian (seumur hidup) tak berguna.

3 jalan menuju neraka: 
1. marah;
2. nafsu (sex dll.) tak terkendali,
3. keserakahan/ kelobaan.
semua itu bisa menuntun kita ke ketidak sadaran (tak tahu diri).

Tes paroles, ton miroir. 

Aucun commentaire: